Monday, March 15, 2010

+Bibir Tersenyum, Hati Menangis...+


"Dunia ini tempat persinggahan, bukan tempat tinggal abadi.
Manusia di dalamnya ada dua golongan:
pertama: orang yang menjual dirinya[kepada hawa nafsu]
dan menjadi hancur karenanya,dan
kedua, manusia yang membeli dirinya dan mampu membebaskannya."
[Ali bin Abi Talib]


"Bibir Tersenyum, Hati menangis.." - melukiskan gejala umum kejiwaan, psikologi dan nurani kita yang " terbiasa untuk menipu diri sendiri". Kita terbiasa untuk bersikap ramah, sedangkan hati kita demikian sulit untuk beramah-tamah dengannya; kita terbiasa untk tersenyum bahagia, sedangkan hati tengah menangis pilu karena duka dan derita; kita terbiasa untuk bersikap hormat pada orang yang menurut hati kita sungguh tidak patut dihormati. Kita terbiasa untuk mengerjakan sesuatu yang hati kita justru menolaknya. Kita sangat terbiasa untuk berbuat sesuatu yang menurut hati ini bertentangan dengan agama, akal sehat dan nurani, sehingga hati kita menjerit sendiri. Kita terbiasa hidup dalam kepura-puraan. Kita sungguh sangat terbiasa mengorbankan integritas jati diri kita. Ya, kita sangat suka mengenakan topeng....

"Bibir Tersenyum, Hati menangis.." - adalah fenomena global dan faktual di sekitar kita, atau jangan-jangan termasuk Anda juga, yang menyebabkan kepribadian kita terbelah, ambivalen, munafik!..

Astaghfirullah...!

Mengapa Anda menjadi cenderung munafik, berkepribadian ganda, berjiwa ambilavalen, bacalah manajemen psikologi berbaris nalar islam ini.. InsyaAllah, sangat berguna!

No comments:

Post a Comment